Thursday, 5 December 2013

Seiring perkembangan zaman, maka tuntutan pun semakin tinggi. Mulai dari tuntutan gaji, tuntutan pekerjaan, dan sebagainya. Pekerjaan semakin sulit untuk di dapatkan. Sehingga, banyak orang yang memutuskan untuk berwirausaha. Kini, pekerjaan sebagai pengusaha kian diminati dan mulai bergengsi.
Tapi, tahukah anda apa pekerjaan yang paling berprospek mulai tahun 2011-2015?
Prospek kerja saya bagi menjadi 2 kategori yaitu Sudut Pandang  Perusahaan, dan Sudut Pandang Kewirausahaan.
PROSPEK KERJA BERDASARKAN SUDUT PANDANG PERUSAHAAN
1. TEKNOLOGI PANGAN
Negara-negara berkembang (khususnya asia tenggara), semakin banyak yang berorientasi pada pasar industri. China mengembangkan industri pakaian. Thailand mengembangkan insutri pariwisata. Dan, indonesia mengembangkan industri rupa-rupa (mulai dari otomotif hingga makanan).
Industri makanan.
Anda tahu rantai makanan? Ya, itulah pelajaran yang anda dapatkan sewaktu di bangku SD. Rantai makanan tak hanya berlaku bagi hewan, namun juga manusia. Industri makanan tak akan mati. Setiap orang butuh makanan. Ini menjadi dasar pendirian industri makanan. Setiap tahunnya perusahaan membutuhkan ribuan tenaga kerja untuk industri ini. Nah, salah satunya adalah fresh graduate sarjana teknologi pangan (selain teknik manufaktur, maupun teknik kimia).
Kampus yang memiliki jurusan ini diantaranya adalah:
Jabodetabek : IPB, Universitas Sahid, UPH, Swiss German University.
Bandung : Unpad, Unpas.
Semarang : Unika Soegijapranata.
Surabaya : UPN Jatim, Unika Widya Mandala.
2. SISTEM INFORMASI
Sekarang adalah era digital, dimana setiap informasi begitu penting dan berharga. Perusahaan-perusahaan memang selalu membutuhkan teknologi informasi agar up-to-date. Tah heran pada tahun 2005-2006, Teknik Informatika begitu populer dikalangan lulusan SMA. Mereka berbondong-bondong mendaftar di jurusan TI. Mulai dari PTN (ITB, ITS) sampai ke PTS (Binus, Gunadarma).
Namun kini TI tak lagi sepopuler dulu. Karena lulusan TI sudah semakin banyak. Universitas yang membuka program studi TI pun juga semakin banyak. Sementara lapangan kerja hanya membutuhkan beberapa orang saja.
SI lah yang menjadi penggantinya. Ya, Sistem Informasi.
SI mempelajari dengan arus informasi yang mengalir dalam sebuah sistem (baik di perusahaan maupun organisasi non-profit). SI dari dulu memang sudah dibutuhkan, namun baru populer mulai tahun 2008. Malah tahun 2010, SI mulai kebanjiran peminat. Akan tetapi SI tidak gampang meredup seperti TI, karena SI memiliki spesialisasi tertentu, misalnya Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Hukum, dan sebagainya.
3. MANAJEMEN BISNIS & MANAJEMEN BISNIS
Sarjana manajemen bisnis. Inilah kata-kata yang kita sering temukan 2 tahun terakhir. Universitas berlomba-lomba membuka “program studi bisnis”, dengan motto “enterpreneurship”.  Bisnis bak jadi kacang goreng dalam pendidikan.  Pendidikan pun menjadi kacang goreng bagi bisnis.
Para perusahaan pun juga tak tinggal diam. Mereka membuat daftar nama universitas yang menjadi buruan mereka. Tak ayal lagi nama-nama tenar seperti Prasetiya Mulya atau SBM-ITB pun jadi incaran HRD.
Sementara itu program Magistem Manajemen (MM) juga menjadi daya tarik bagi para karyawan (terutama bagi yang ingin dipromosikan naik jabatan). MM yang paling tinggi peminatnya adalah Manajemen Strategi. MM ini selalu dibutuhkan perusahaan, baik perusahaan biasa apalagi yang multinasional. Jadi, seandainya anda berminat mengambil MM, jangan kaget apabila anda harus merogoh Rp 60-100 juta selama 4 semester.
Kampus yang memiliki jurusan S1 manajemen bisnis adalah:
Jabodetabek : PPM School of Management, Prasetiya Mulya, President University, Swiss German University, SBM-ITB Jakarta.
Bandung : SBM-ITB.
Semarang : Universitas Ma Chung.
Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).
Surabaya : Univ. Ciputra, Univ. Kristen Petra.
Kampus yang memiliki jurusan S2 manajemen strategi:
Jabodetabek : UI, UGM Jakarta, PPM School of Management, Prasetiya Mulya, SBM-ITB Jakarta.
Bandung : SBM-ITB.
Yogyakarta : UGM.
PROSPEK KERJA BERDASARKAN SUDUT PANDANG KEWIRAUSAHAAN
1. PENDIDIKAN DOKTER GIGI
Memang tak bisa dipungkiri bahwa ilmu medis selalu mendatangkan keuntungan besar. Wajar saja bisa dibilang begitu. Untuk mencetak seorang dokter gigi dibutuhkan biaya Rp 75-300 juta (75 juta untuk PTN dan 300 juta untuk PTS).
Keuntungan yang didapat seorang dokter gigi umum sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari dokter umum. Untuk pemeriksaan kesehatan gigi umum saja, dokter gigi dapat meraup minimal Rp 100.000/pasien. Untuk penambalan gigi + pembersihan karang gigi + perawatan gigi, dokter gigi mendapat kurang lebih Rp 300.000 /pasien (bahkan lebih, tergantung tempat praktek). Inilah yang membuat animo calon mahasiswa kedokteran gigi tetap laris manis setiap tahun.
2. PENDIDIKAN DOKTER
Sebelum tahun 2005, pendidikan dokter jadi primadona. Orang tua calon mahasiswa sibuk mendaftarakan anaknya di fakultas kedokteran. Setelah lulusan ujian nasional, sang anak belajar mati-matian agar lulus SNMPTN. Tak dapat UI, Uncen (Papua) pun jadi. Sungguh ironis memang. Sekolah kedokteran malah jadi obralan bisnis pendidikan zaman sekarang.
Namun mulai 2006 hingga 2010, gemerlap studi pendidikan dokter mulai meredup. Peminatnya tak sedahsyat dulu. Terkalahkan oleh Pendidikan Dokter Gigi. Tapi pendidikan dokter tetap menjadi ladang bisnis yang subur apabila melanjutkan pendidikan ke program spesialis.
Segala sesuatu yang manis harus berawal pahit, layaknya metamorfosis. Sekolah kedokteran sangat sangat teramat mahal. Biaya yang dikeluarkan untuk mencetak satu orang dokter umum kurang lebih Rp 100-500 juta (100 juta untuk PTN dan 500 juta untuk PTS). Jika ditambah dengan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) biayanya berkisar antara Rp 80-120 juta selama 4-5 tahun. maka total biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp 180-620 juta dalam kurun waktu 10-12 tahun. Angka yang fantastis!
Oleh karena itu anda tak perlu heran jika ada dokter spesialis yang memiliki pendapatan Rp 75-300 juta/bulan. THIS IS THE FACT!
Categories:

0 comments:

Post a Comment

Follow me on Twitter! Follow me on Twitter!